Selasa, 03 Juni 2008

Si Kucing

Budi pada dasarnya tidak menyukai kucing. Ia semakin
benci ketika istrinya memelihara seekor kucing. Budi
merasa istrinya jadi lebih perhatian pada kucingnya
daripada dirinya. Suatu hari Budi memutuskan untuk
membuang kucing tersebut secara diam diam. Ketika
istrinya sedang mandi, ia pamit pergi keluar sebentar
dan dibawanya si kucing.
Ketika Budi bermobil sekitar 10 km dari rumah, ia pun
membuang kucing tersebut. Anehnya ketika ia sampai di
rumah, si kucing sudah ada di rumahnya lagi.
Budi heran campur berang. Sore harinya ia pergi lagi.
Kali ini si kucing dibuangnya lebih jauh lagi. Namun
tetap saja, sesampainya di rumah, kucing istrinya
tersebut telah ber ada di sana . Budi berusaha
membuangnya lebih jauh lagi, lebih jauh lagi, tapi
tetap saja si kucing kembali ke rumah mendahului
dirinya.
Suatu hari ia tidak saja membawa si kucing pergi jauh,
tapi juga berputar putar dulu. Budi belok kanan, belok
kiri, belok kanan, belok kanan lagi, berputar putar
sebelum
akhirnya membuang kucing yang dibawanya. Beberapa jam
kemudian ia menelepon istrinya.
"Tik, kucingmu ada di rumah?" tanya Budi.
" Ada , kenapa? Tumben nanya si Manis segala," jawab
istrinya agak heran.
"Panggil dia Tik, aku mau tanya arah pulang. Aku
kesasar....! "

Tidak ada komentar: