Selasa, 26 Agustus 2008

Amerika Menderita Kerugian Bila Nyerang Indonesia

Sebuah dokumen yang berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET!!!), bocor ke tangan wartawan. Dokumen itu adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sejatinya akan diteruskan ke Gedung Putih. Menurut dokumen tersebut, sebenarnya setelah Irak, Indonesia akan jadi sasaran berikutnya. Tapi intel-intel CIA yang lebih dulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa bila AS menyerang Indonesia, maka perang akan sangat mahal dan AS akan banyak menderita kerugian.

Untuk lebih jelasnya, berikut nukilan isi dokumen tersebut yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa gaul:


Kepada Yth,
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers

Tembusan: Direktur CIA (intelnya mungkin lupa nama bos sendiri)

Begitu memasuki perairan Indonesia, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak
Bea Cukai karena membawa masuk senjata api dan peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti kita harus menyediakan "Uang Damai".
Coba hitung berapa besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar
base camp pasti akan dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD
bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum lagi para
pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang di
parkir dekat base camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari
dinas perpakiran daerah, maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang harus dibayar pemerintah AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama sebulan atau setahun lebih seperti di Irak.

Belum lagi, para pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Jakarta
Sutiyoso untuk menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah
satu komisaris perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah bekas
tentara. Nah, Sutiyoso ini juga tentara.

Belum lagi, di sepanjang jalan ke lokasi base camp, kita harus menghadapi
para Pak Ogah yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya bagi
kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan, berapa recehan yang harus kita
siapkan setiap ada operasi tempur menuju pusat-pusat musuh, seperti
Cilangkap. Dari Tanjung Priok (tempat pasukan AS mendarat) ke Cilangkap
saja, ada berapa kali pertigaan atau putaran. Bakal pusing deh kita.

Nah, suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi,
karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen,
pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan
lagi. Belum lagi petugas DLLAJR. Anda harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi. Tank-tank dan truk-truk kita kan belum dikir.

Nah, itu pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa duit yang harus kita
keluarkan untuk membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau kita
mau menyerbu Kodam di daerah lain, maka kita harus melewati JEMBATAN
TIMBANG milik DLLAJR juga. Siapkan saja uang pelicin.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena
nyamuknya busettt, gede- gede kayak vampire. Kalau mau mendatangkan
penyemprotan dari Dinas Kesehatan, nah siapin aje deh amplopannye.

Pagi harinya pasukan kita kagak bakal bisa mandi karena di sungai banyak di
lalui "Rudal Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari "Flying
helicopter" alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh dari pelaratan perangnya, karena di
sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap
mempereteli peralatan perang canggih yang kita bawa. Meleng sedikit saja,
tank Abraham kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya yang akan
merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa dijual
mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan di sekitar Menteng
(dekat Kedutaan Besar kita).

Dan yang lebih menyedihkan lagi, badan pasukan AS akan jamuran karena tidak
bisa berganti pakaian. Soalnyak, kalau nekat menjemur pakaian dan meleng
sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di
lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi kita juga harus dijaga ketat, karena para bandit
kapak merah sudah mengincar peralatan itu. Dan kita juga harus membayar
sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada **** Husin, **** Mamat,
dan engkong Jai para pemilik tanah yang orang Betawi.

Di samping itu, ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu 1x24 jam dan harus
izin RT/ RW dan kelurahan setempat. Bayangkan, berapa meja yang harus kita
lalui dengan amplopan. Apalagi, pasukan AS suka bawa cewek.

Membayangkan ini semua, kami intel-intel CIA merekomendasikan untuk tidak
usah menyerang Indonesia.

Salam

Intel Amerika

Tidak ada komentar: