Kamis, 04 Desember 2008

GAM

Ada seorang Aceh dari kabupaten Pidie, menulis surat ke anaknya yang
ada di penjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat GAM (Gerakan
Aceh Merdeka).

Bunyinya: "Hasan, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam
jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak
mencangkul kebun jagung ini?"

Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian.
"Tolong Pak, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana,"
kata si anak dalam surat itu.

Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya
setelah si bapak terima surat, datang satu peleton tentara dari kota
Medan. Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk
seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi,
kembali si bapak tulis surat ke anaknya.

"Hasan, setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara
mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang
harus bapak lakukan sekarang?"

Si anak kembali membalas surat tersebut, "Sekarang bapak mulai tanam
jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin
terima kasih sama mereka."

Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung pingsan.

Tidak ada komentar: